MAPI Mau Bagikan Dividen. Kejar Trading atau Dividen?

Dipublikasikan pada 28 Jul 2025 08:47 | Publikasi oleh SW. Razak
MAPI Mau Bagikan Dividen. Kejar Trading atau Dividen?

PT Mitra Adiperkasa Tbk (kode saham: MAPI) kembali menarik perhatian pelaku pasar setelah mengumumkan dividen tunai sebesar Rp10 per saham untuk tahun buku 2024. Meski terlihat kecil secara nominal, keputusan ini memunculkan dua pertanyaan penting: apakah lebih masuk akal untuk memburu dividen atau justru mengambil peluang lewat pergerakan harga saham alias trading?

Dividen tunai Rp10 per saham disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Juni 2025. Total nilai yang akan dibagikan mencapai Rp166 miliar atau 9,44% dari laba bersih 2024 yang sebesar Rp1,76 triliun. Namun, payout ratio (rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih) hanya 7,7%. Ini berarti sebagian besar keuntungan tetap ditahan perusahaan untuk pengembangan usaha.

Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan ke pemegang saham. Jika kamu memiliki saham MAPI sebelum tanggal pencatatan (record date), kamu berhak menerima dividen tunai tersebut.

  • Cum date pasar reguler dan negosiasi: 8 Juli 2025
  • Ex date pasar reguler dan negosiasi: 9 Juli 2025
  • Cum date pasar tunai: 10 Juli 2025
  • Ex date pasar tunai: 11 Juli 2025
  • Tanggal pencatatan (record date): 10 Juli 2025
  • Tanggal pembayaran: 1 Agustus 2025

Ex-dividen date adalah hari pertama saham diperdagangkan tanpa hak atas dividen. Jadi, hanya yang membeli sebelum tanggal tersebut yang bisa dapat dividen.

Seberapa Besar Imbal Hasilnya?

Dengan harga penutupan 30 Juni 2025 di Rp1.180 per saham, maka dividend yield (imbal hasil dividen) adalah sekitar 0,8%. Yield dividen dihitung dari jumlah dividen per saham dibagi harga pasar. Ini menunjukkan seberapa besar potensi pemasukan tunai dari satu lembar saham dibanding biaya membelinya.

Tahun-tahun sebelumnya, MAPI rutin membagikan dividen dengan jumlah yang mirip:

  • 2022: Rp8 per saham, total Rp132,3 miliar, payout ratio 7,0%
  • 2023: Rp8 per saham, total Rp132,3 miliar, payout ratio 7,0%
  • 2024: Rp10 per saham, total Rp166 miliar, payout ratio 7,7%

Meskipun laba 2024 turun 5,3% dibanding tahun sebelumnya, manajemen tetap menaikkan nominal dividen. Artinya, MAPI berusaha tetap memberikan insentif ke pemegang saham tanpa mengorbankan strategi ekspansi.

Laporan keuangan 2024 mencatat pendapatan bersih Rp37,8 triliun, naik 13,5% secara tahunan. Laba bersih memang turun, tapi arus kas operasional tetap positif. Ditambah dengan saldo laba ditahan sebesar Rp8,86 triliun, perusahaan punya amunisi cukup untuk bagi dividen sekaligus ekspansi.

Kuartal I 2025 menunjukkan kinerja mulai pulih: pendapatan Rp9,3 triliun (+5,7% YoY) dan laba bersih Rp472,3 miliar (+14,1% YoY).

Setelah pengumuman RUPST, harga saham MAPI naik hampir 5% ke level Rp1.180. Fenomena ini umum terjadi: pasar merespons berita positif sebelum akhirnya harga terkoreksi saat memasuki ex-date. Kenapa? Karena setelah ex-date, saham tidak lagi membawa hak atas dividen, sehingga nilainya otomatis "dikurangi".

Jadi, Pilih Kejar Dividen atau Trading?

Kalau hanya melihat dividen Rp10, dengan yield 0,8%, banyak investor mungkin menganggap kecil. Tapi analisis teknikal menunjukkan potensi lain. Per 25 Juli 2025, harga saham berada di Rp1.160, naik 1,31% dari hari sebelumnya. Volume transaksi 14 juta saham, mengindikasikan pasar masih aktif.

Jika ingin mengejar trading, kamu perlu mempertimabngkan hal hal berikut ini. 

  • SMA 20: Rp1.193 (harga di bawah SMA ini, indikasi tekanan mingguan)
  • SMA 50: Rp1.154 (harga di atas, sinyal positif jangka menengah)
  • SMA 200: Rp1.189 (harga di bawah, tren jangka panjang masih datar)

Simple Moving Average (SMA) adalah rata-rata harga penutupan dalam periode tertentu. SMA digunakan untuk mengetahui tren harga.

Sementara jika melihat indikator momentum, yakni RSI (Relative Strength Index): 55–56, menunjukkan kekuatan pasar netral-cenderung naik. MACD: +0,93 (di atas garis sinyal, berarti momentum beli masih aktif). Stochastic Oscillator: 68,5 (dekat zona jenuh beli)

RSI mengukur kekuatan naik-turunnya harga. MACD membandingkan dua rata-rata bergerak untuk melihat arah dan kekuatan tren. Stochastic menunjukkan apakah saham sudah terlalu mahal atau masih punya ruang naik.

Jika kamu mencoba membuka technical chart dari MAPI. 

Terlihat Support kuat berada Rp1.154–1.157, sementara Resistance utama berada Rp1.167–1.170. Sementara ini, harga berada di area konsolidasi. Jika mampu menembus Rp1.170 dengan volume tinggi, potensi menuju Rp1.200–1.225 terbuka. Kalau melihat pola candle yang terbentuk, ada Bullish Engulfing yang terbentuk pada tanggal 23 Juli 2025 yang mengisyarakatkan sinyal beli sudah muncul, tinggal tunggu konfirmasi volume sebagai pendorong market. Sementara pada tanggal 25 Juli 2025, terdapat pola Three Outside Up  yang mengindikasikan ada sinyal pembalikan tren naik.  

Apa Implikasinya Buat Kamu?

Kalau kamu tipe investor yang mengincar pendapatan pasif, dividen Rp10 memang kecil. Tapi stabilitas MAPI dan konsistensi membagikan dividen bisa jadi daya tarik jangka panjang. Kamu tinggal pastikan membeli sebelum cum date dan mengecek saldo RDN pada 1 Agustus.

Kalau kamu trader aktif, justru momentum menjelang dan sesudah pembayaran dividen bisa jadi peluang jual-beli jangka pendek. Apalagi kalau harga berhasil menembus Rp1.170 disertai volume tinggi.

Dividen dari MAPI tahun ini memang tidak besar, tapi memberi sinyal bahwa manajemen berkomitmen memberi imbal hasil tunai sambil tetap fokus ekspansi. Dari sisi teknikal, tren cenderung menguat walau masih butuh konfirmasi tambahan. Jadi, mau kejar dividen atau trading? Jawabannya tergantung strategi kamu dan bagaimana kamu membaca sinyal pasar.

Penting Disimak : 

  • Jika kamu butuh informasi seputar fundamental Saham MAPI. Kamu bisa cek disini
  • Mau Mengoleksi beberapa saham Cuan ? hasil perhitungan Return dengan mengoleksi sejumlah saham cuan. Cek disini

Penulis

Avatar

SW. Razak

Praktisi pasar modal dan forex dengan latar belakang kuat di analisis data selama 15 tahun. Mengembangkan dan mengeksekusi strategi investasi serta trading berbasis data, membangun model kuantitatif, melakukan backtesting, optimasi risiko, dan evaluasi performa portofolio secara disiplin.

Disclaimer

Konten ini disusun untuk knowladge. Setiap analisis atau opini yang disampaikan merupakan pandangan pribadi penulis berdasarkan referensi yang tersaji secara publik. Dapat di jadikan sebagai opini kedua sebelum memutuskan mengambil keputusan investasi. Namun tidak ada jaminan atas keakuratan atau hasil yang ditimbulkan. Anda tetap perlu melakukan riset independen sebelum mengambil keputusan investasi.

Insight Terbaru

Fokus Terbaru